Rabu, 16 Mei 2012

The Named I Love (Angel Without Wings)

Tittle : The Named I Love (Angel Without Wings)

Author : Nara                

Main Cast : Lee Jinki (onew) , Man Yuri (imajination girl)

Genre : Romance

Soundtrack : The Named I Love (ondubu)

>>>anyeong yeorobun...ini mau share-share aja FF yang terlupakan T.T...(udah lama dibuat pas tugas B.indo)...ayooo chingu2...Onnie2...Oppa2....silahkan dibaca :D

~~~~~~~~~

Pagi ini Jinki merasakan sakit kepala yang luar biasa,walaupun sekarang sedang musim dingin dan turun salju,tapi dia tidak pernah merasakan sakit kepala yang sehebat ini.

Bulan Maret telah usai sekitar sebulan yang lalu,tapi udara dingin masih menyelimuti kota Soeul pagi ini.

Jinki mengambil kuas serta cat air dan bergegas menuju kamarnya,dia ingin melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Tapi sebelum kuasnya menyentuh kanvas,lagi-lagi hidung Jinki mengeluarkan darah.
Memang sejak sakit kepala itu berlangsung,Jinki sering sekali mimisan bahkan pingsan beberapa kali,namun sebagai seorang pelukis professional dia hanya tinggal sendirian di sebuah apartamen tanpa teman dan saudara yang menemaninya atau mengurusnya ketika dia sakit.

Sudah 1 minggu berlalu,namun Jinki sama sekali belum menyelesaikan lukisannya sementara kliennya hanya memberi waktu 2 bulan kepadanya.
Mimisan sesering itu sangat mengganggu untuknya karena dia kehilangan konsentrasi dan jari-jarinya pun menjadi lemah.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku"
Tanya Jinki sambil menatap dirinya yang pucat lewat cermin.
"Lebih baik aku ke dokter,sudah seminggu lebih pekerjaan ku tertunda,aku juga tau..mana mungkin tuan Gi Gwang ingin menunggu terlalu lama untuk lukisannya ini"
Gumam Jinki yang kemudian bergegas keluar apartemen sambil memakai jaket bulu nya.

Jinki pergi ke rumah sakit dengan berjalan kaki karena rumah sakit hanya beberapa blok dari apartemennya.
Ketika mencapai setengah perjalanan,tiba-tiba Jinki berhenti di depan toko bunga yang biasa dia lewati.
Entah kenapa hari ini dirinya tergerak untuk melihat-lihat bunga yang ada disana.
Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam toko bunga tersebut.

"Anyeonghaseo"
Ucap Jinki kepada seorang wanita yang sedang sibuk memotong tangkai bunga.
"Anyeong"
Jawab wanita itu sambil tetap memotong tangkai bunga dan tak melihat wajah Jinki.
"Bunga seperti apa yang ingin kau cari?"
Tanya wanita itu yang masihsibuk  memotong tangkai-tangkai bunga di tangannya.
"Emh,apa ya..sebenarnya aku hanya ingin melihat-lihat,tapi aku memerlukan bunga untuk orang sakit"
Jawab Jinki sambil tersenyum.
"Oh begitu ya,tunggu sebentar,aku akan mengambilkan beberapai tangkai bunga mawar putih untukmu"

Wanita itu menuju ke tumpukan bunga,dan kembali lagi dengan membawa seikat mawar putih yang diikat dengan pita kuning.
"Ini,semuanya jadi 1800 won"
Kata wanita itu sambil menyerahkan sebuklet bunga ke Jinki.
"Iya terimakasih,ini uangnya"
Ucap Jinki sambil menyodorkan 2 lembar uang 1000 won.
Wanita itu segera memasukkan uang yang diberi Jinki ke dalam mesin kasir.
"Mianhe noona,kembaliannya?"
Tanya Jinki heran.
"Kembalian? memang berapa won yang kau beri padaku?"
Tanya wanita itu polos.
"2000 won noona"
Jawab Jinki dengan tatapan bingung.
"Mianhe...aku tidak tahu,bisakah kau ambil sendiri kembaliannya?"
Ucap wanita itu seadanya.
"Mwo?! Memang kenapa noona?"
Tanya Jinki semakin bingung.
"Aku..aku buta"
Jawabnya lirih.
"Eh? Mianheyo noona,aku tidak tau kalau kau..baik aku ambil sendiri kembaliannya"
Karena merasa bersalah,akhirnya Jinki tidak ingin lama-lama berbicara dengan wanita itu,dia takut menyinggung perasaan wanita itu.
"Gomawo"
Ucap wanita itu sambil membungkukkan badannya.
"Gomawo noona"
Jawab Jinki membalas ucapan terimakasih wanita itu.


Di rumah sakit.
"Bagaimana dok?"
Tanya Jinki yang khawatir akan keadaan dirinya yang semakin pucat.
"Ehm,begini...sebenarnya masih ada harapan jika kau menemuiku 1 bulan lebih cepat...tetapi...jika ingin kutolong..masalahnya hanya waktu...sudah terlambat"
Jelas dokter kepada Jinki.
"Maksud dokter?"
Tanya Jinki yang menaikkan volume suaranya.
"Tenang tuan tenang"
Kata dokter berusaha menenangkan.
"Ok,mianhe dok"
Jawab Jinki lirih.
"Kau..terkena kanker sel darah putih,atau Leukimia,itulah penyebab dirimu sering sekali mimisan beberapa waktu ini..dan aku harus memberi tahu mu,bahwa sisa hidupmu diperkirakan tinggal empat bulan lagi,dengan sangat menyesal saya harus menyampaikan ini,mianhe tuan Jinki"
Ucap dokter dengan nada penyesalan.
"Apa??? jadi aku...aku..."
Kata Jinki berusaha menyembunyikan kesedihannya dengan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.
Dokter pun hanya bisa mengiyakan dengan mengganggukkan kepalanya.


Ke esokan harinya.
Siang ini Jinki baru selesai mengadiri acara di sebuah stasiun televisi,bagi setiap pecinta seni lukis maupun pelajar,nama Jinki sudah tidak asing lagi.
Karena selain baru berumur 20 tahun,sikapnya yang ramah dan wajahnya yang tampan,karyanya juga sering muncul di buku seni pelajaran sekolah,museum,bahkan dia beberapa kali menyumbangkan lukisannya ke galeri seni SMA maupun Universitas di Soeul.

Jinki turun dari taksi dan berniat memasuki pintu masuk apartemennya, namun ketika ingin melangkah masuk,sekelompok gadis SMA berteriak-teriak histeris memanggil namanya dan mengejarnya.
"JINKI,JINKI,JINKI !!!!!!!"
Teriak kerumunan gadis-gadis itu.
"Hei,Anyeong!!!"
Teriak Jinki sambil melambaikan tangan.
Namun kerumunan gadis-gadis SMA itu tetap berlari ke arah Jinki dan menghampiri Jinki,Jinki pun semakin panik ketika gadis-gadis yang hampir sebaya dengan usianya itu mencakar,mencubit,bahkan mencium pipinya tiba-tiba.
Akhirnya Jinki pun mengambil tindakan cepat dengan berlari sekencang-kencangnya dan berusaha menghindari kejaran kerumunan gadis-gadis tersebut.
Karena sudah tidak kuat berlari,akhirnya Jinki segera masuk ke dalam sebuah toko untuk menghindari gadis-gadis yang masih mengejarnya itu.

"Ah..hampir saja"
Ucap Jinki terengah-engah sambil mengelus-elus dadanya.
"Maaf tuan,Ada apa?"
Tanya wanita itu.
Jinki terkejut karena dia masuk tanpa sengaja ke toko bunga yang pernah dia datangi itu.
"Oh?? Ehm..aku,aku ingin membeli bunga lagi"
Jawab Jinki salah tingkah.
"Suaramu..kau yang beberapa hari lalu membeli mawar putih ya?"
Tanya wanita itu.
"Ne,aku Lee Jinki,bangapseumnida"
Jawab Jinki sopan.
"Mwo? Benarkah? Aku Man Yuri"
Jawab wanita itu gugup.
"Kau kenal aku?"
Tanya Jinki pada Yuri.

"Ya tentu,kau menjadi pelukis sejak SMA bukan? ayahku seorang pecinta seni,dan 2 tahun lalu ayahku pernah membeli 4 karya lukisanmu itu,lukisanmu sangat indah Dan kami sangat menyukainya"
Puji Yuri dengan nada berseri-seri.
"Benarkah? Ah gomawo Yuri"
Kata Jinki senang.
"Eh? Kau bilang kau menyukai lukisan ku? Berarti waktu itu kau.."
Belum sempat melanjutkan kata-katanya Yuri sudah menjawab.
"Ya setahun yang lalu ketika aku dan ayahku sedang menuju ke Soeul dengan mobil,tiba-tiba mobil yang kami tumpangi menabrak sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi,ayahku meninggal di tempat,dan mataku buta seketika karena mengenai pecahan kaca mobil"
Ucap Yuri lirih,namun dia berusaha menutupinya dengan senyum.
"Oh iya,bagaimana dengan dirimu?"
Tanya Yuri pada Jinki.
"Aku hobi melukis sejak SD,dan mulai menekuninya sejak SMP,dan di SMA aku mendapat peluang besar karena memenangkan lomba melukis di acaranya Soeul Art Festival sehingga menjadi seperti sekarang ini,namun ayahku tidak suka pada bakatku ini dan menjadikannya alasan untuk menceraikan ibuku,dan akhirnya ibuku jatuh sakit dan meninggalkanku untuk selama-lamanya.Selama ini aku hidup mandiri di Soeul dengan menggunakan uang hasil karya seniku"
Kata Jinki tegar.
"Kau pasti sangat kesepian ya?"
Tanya Yuri sedih dan hampir menitikkan air mata.
"Ah..tidak kok,hei kau jangan menangis,seorang wanita yang cantik sepertimu tidak boleh menangis"
Goda Jinki berusaha menghibur Yuri.
"Ah,kau ini bisa saja,hahahaha"
Ucap Yuri sambil tersenyum dan melepaskan tawanya.


Perkenalan mereka pun berlanjut,dalam kondisinya yang sakit dan kian memburuk,Jinki sering menemui Yuri untuk sekedar mengobrol,makan bersama,atau sekedar menemani Yuri menjaga toko.
Dan perlahan Jinki mulai memendam rasa cinta kepada Yuri.
Begitu juga Yuri,ia mulai merasakan perhatian Jinki yang begitu besar padanya dan menerima dia apa adanya dia juga mencintai Jinki.
Namun Ada satu hal yang tak bisa Jinki hindari,yaitu waktu.
Sebenarnya dia ingin sekali memberitahu kepada Yuri bahwa ia sangat mencintainya.
Namun ia takut,kalau Yuri tahu,Yuri akan merasa sangat kehilangan dan terpukul begitu tahu keadaan dirinya yang sebenarnya.


Sudah memasuki bulan ke 4 untuk Jinki dalam masa kurungan penyakit yang telah mengambil seluruh impian dan masa depannya saat ini.

Jinki merasa waktunya sudah dekat,namun dia tidak bisa tenang karena telah menyimpan rasa penyesalan yang mendalam,yaitu mencintai Yuri.
Dia tidak ingin membuat Yuri sedih dengan kehilangan dirinya,begitu juga sebaliknya.
Namun dia masih memutuskan untuk tidak memberitahu Yuri akan hal ini.
Hari ini Jinki sibuk menyelesaikan lukisannya,jadi dia tidak menemui Yuri hari ini.
Ia sibuk menyelesaikan lukisan untuk siang nanti karena dia akan hadir kembali dalam acara TV untuk menunjukkan karya tahunannya pada seluruh Korea,dia menamakan lukisan itu "Lady in White Roses" dan lukisan itu menggambarkan seorang gadis cantik yang diselimuti oleh mawar putih,"Sungguh mahakarya yang indah" komentar tiap orang dalam blog pribadi Jinki.


Sebelum berangkat ke stasiun TV yang dituju,Jinki menyempatkan diri menelepon Dokter Cho Minho,dokter yang memeriksanya waktu itu.

"Yeobsoyo"

"Yeobsoyo,ada apa Jinki?"

"Dokter begini,aku sangat yakin dengan keputusanku yang waktu itu"

"Ah,baiklah Lee Jinki,sore ini aku dan tim medis lainnya akan berusaha keras,oh iya siapa nama gadis itu?"

"Man Yuri...oh iya dok,bolehkah aku meminta satu hal lagi?"

"Tentu boleh,apa itu?"

"Jika waktunya sudah tiba,tolong sebisa mungkin jangan sampai dia tahu"

"Oh,baiklah,akan aku usahakan"

"Gomawo dok"

Mereka berdua mengakhiri pembicaraan.
Tiba di stasiun TV,Jinki pun memasuki studio yang dimaksud,dan acara siarannya segera dimulai,ya,acara bergengsi yang disiarkan secara langsung dan disaksikan oleh puluhan juta pasang mata di Korea.

Sementara itu di toko bunga,Yuri sibuk menekan redial telepon.
"Kenapa tidak diangkat ya? Apa dia sibuk?"
Tanya Yuri sedih.
"Kenapa dia tidak datang? Ada apa ya? Uh..jahatnya dia,padahal aku sudah capek-capek membuatkan rangkaian bunga untuknya"
Gumam Yuri.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
“TOK..TOK...TOK....”

"Ya?? Siapa??"
Tanya Yuri.
"Kami petugas rumah sakit dari rumah sakit Dombaek Sam"
Jawab seorang wanita dari luar.
Yuri pun membukakan pintu.
"Mianhe,ada apa?"
Tanya Yuri sopan.
"Noona tolong ikut kami,karena noona telah mendapat donor mata gratis,untuk saat ini noona silahkan ikut kami untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut"
Jawab petugas itu.
Air mata Yuri tak bisa tertahan lagi,air mata bahagia kini telah membasahi kedua pipinya,Yuri pun mengikuti petugas mobil masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju RS.Dombaek Sam.


Pukul 16.27 di Stasiun TV Mnet,wawancara dengan Lee Jinki sudah berlangsung satu setengah jam dengan Lee Taemin sebagai pembawa acaranya,dan Key direktur perusahaan galeri seni dari California belum puas menanyakan mahakarya yang sedang dikagumi oleh semua orang di Soeul saat ini.
"Jadi lukisan ini bercerita tentang apa? tolong jelaskan pada kami"
Tanya Lee Taemin.
"Lukisan ini bercerita tentang seorang wanita yang diselimuti oleh penantian,mawar putih yang menggambarkan kesedihan,namun wanita itu pun tersenyum di dalam tangisnya,karena dia tahu,mawar putih itu yang selama ini menemaninya,naungan kesepian yang menemaninya"
Jelas Jinki.
"Oh! That's great..so wonderful"
Puji direktur itu.
"Jadi kepada siapa kau akan menjualnya dan berapa harganya?"
Tanya Kim Jonghyun yang merupakan kolektor lukisan yang sejak awal mengincar lukisan Lee Jinki.
Namun belum sempat Jinki menjawab,tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah,orang-orang yang berada disekitarnya menjadi panik,termasuk penonton.
"Hei cepat hubungi petugas medis!!!!"
Teriak Lee Taemin panik.
"Hei kau tidak apa-apa??? Sebentar lagi petugas medis datang"
Ucap Lee Taemin,namun dia terkejut karena tubuh Lee Jinki terhuyung ke arahnya dan hidungnya makin mengeluarkan banyak darah.
Jinki berusaha berbicara pada Lee Taemin dengan keadaannya yang sekarat.
"Jangan panggil tim medis..."
Pinta Jinki dengan suara pelan.
"Hei apa maksudmu!? Kau sudah sekarat,sadarlah jangan bicara macam-macam,memangnya apa yang terjadi dengamu? Kenapa tidak memberitahu kami?"
Tanya Taemin berusaha menenangkan Jinki.
Namun Jinki mengambil mic yang berada di tangan Taemin.
Perlahan dia berbicara dengan suara lirih.
"Lukisan itu tidak akan aku jual..tuan Jonghyun..semuanya..lukisan itu tidak akan ku jual..lukisan itu..akan kuberikan kepada seseorang...."

Kamera pun mengarah ke arah Jinki.
Orang-orang pun berteriak histeris,termasuk penonton di rumah yang menyaksikan keadaan ini.

"Jadi,untuk siapa lukisan itu"
Tanya Taemin penasaran.

"Lukisan itu...untuk....Man Yuri..."
Jawab Jinki yang suaranya makin tidak terdengar.

"siapa dia?"
Tanya Taemin lagi,namun kali ini diiringi tetesan air mata,karena dia tak kuat melihat sahabat SMA sekarat serta berlumuran darah di depan matanya seperti ini.

"Orang yang ku cintai..."

Seketika ketika menyebut nama itu kedua mata Jinki terpejam,dan keheningan melanda stasiun TV itu.

"Hey! Tim medis datang!!!"
Teriak seorang kru stasiun TV tersebut.

"Sudah terlambat"
Jawab Lee Taemin yang pecah dalam tangisnya,kemudian memeluk erat sahabatnya itu.


Dua bulan kemudian semenjak hari kematian Lee Jinki.
"Man Yuri , ada seseorang yang ingin menemui anda,oh iya,sekarang Anda boleh membuka mata anda,saya lepas perbannya ya"
Kata suster itu yang kemudian membuka perban di mata Yuri.
"Benarkah? Apakah itu Jinki? Sudah 2 bulan aku tidak mendengar kabarnya,dia pasti senang aku bisa melihat"
Ucap Yuri senang,
Namun ketika pria itu masuk,bukanlah Lee Jinki yang dilihatnya,melainkan orang lain,
"Anyeong"
Sapa pria itu.
"Ya anyeong,apakah kita pernah bertemu? Nuguseyo?"
Tanya Yuri yang tampak asing dengan kehadiran Lee Taemin,
"aku Taemin,sahabatnya Jinki,aku membawakan ini untukmu"
Jawab Lee Taemin sambil menyerahkan sebuklet mawar putih dan lukisan.
"oh? Gomawo Taemin,tapi..kemana Jinki? Apa dia tidak bisa datang?"
Tanya Yuri penasaran.


"Ya,dia tidak bisa datang"
Jawab Taemin singkat.
"Oh begitu ya"
Kata Yuri sedih.

"untuk selamanya"
taemin berusaha menyembunyikan kesedihannya setelah berkata seperti itu.

"maksudmu!?"
tanya yuri bingung.

"dia..sudah tidak ada"
taemin menatap yuri dengan serius.

"hahaha,tidak mungkin,itu lukisan yang baru dia buat kan..jangan bercanda"

"aku serius,Yuri sebelumnnya dia ingin meminta maaf padamu,sebenarnya dia ingin mengatakan yang sebenarnya bahwa dia terkena Leukimia sejak 6 bulan lalu,tapi dia tidak berani bilang karena itu hanya akan membuatmu sedih,dia begitu karena.."

"Karena apa!!??"
Tanya Yuri dengan tatapan berlinang air mata dan tidak percaya.

"Karena dia mencintaimu"
Jawab Taemin tegas

"Dia menyuruhku untuk menyampaikan ini semua padamu"
Ucap Taemin melanjutkan kata-katanya yang sempat terpotong karena air mata yang diiringi dengan oleh isak tangis.

Yuri tak bisa berkata-kata lagi,kata-kata yang disampaikan Taemin tadi benar-benar membuatnya terpukul,hanya tangisan yang menderu dan raungan nama Lee Jinki yang telah menggambar kesedihannya saat ini,kesedihan yang benar-benar mendalam,kesedihan akan kehilangan seseorang yang dicintai.

Taemin pun mendekati Yuri,memberikan pelukan hangat,pelukan hangat yang mungkin sejenak bisa menenangkan hati Yuri.
Dalam peluknya itu,perlahan dia berbisik pada Yuri.
"kini yang kau lihat sama dengan yang Jinki lihat,dia selalu ada dalam dirimu,pancaran sinar matanya sama dengan matamu,sekarang kau sahabatku juga....
jagalah mata Jinki baik-baik"


Tangisan Yuri semakin menderu,dipeluknya Taemin lebih erat lagi,isak tangisnya yang tak beraturan,satu lagi kebenaran yang dia ketahui dari Taemin tentang Jinki yang makin membuatnya makin merasa kehilangan.
Dengan matanya yang masih basah oleh air mata,ditatapnya lukisan itu.
"itu aku...dan dibalik semak mawar putih itu ada kau...kau lebih dari sekedar orang yang kucintai...kau adalah malaikat yang kucintai..."
Ucap Yuri dalam hati.

Me and SHINee

First meet them...16 Sept 2010

pertama kali bertemu mereka (melihat MV-Lucifer) aku bilang mereka sangat sombong dan aneh

di video itu (Lucifer) mereka terlihat sangat sombong dan angkuh,aku tidak suka ._.

tapi...entah setelah beberapa kali diputar,aku jadi agak sedikit menyukainya,kesan sombong itu tergantikan dengan kesan cool ^^

aku mulai sedikit menyukai mereka...

namanya Lee Taemin,ya...hanya taemin yang pertama kali aku tahu

suatu hari aku membeli artikel majalah tentang mereka,aku tidak percaya...baru pertama kalinya aku membeli majalah karena seorang artis

ku buka majalah itu (cieilah..~) tepat di artikelnya.
foto ini,,,pasti Lee Taemin
yap,aku benar.
mulai kubaca artikel mengenai mereka,sangat menarik dan berbeda

dia..Lee Taemin,sangat tampan,polos,ramah dan manis

memandang gambarnya membuatku semakin menyukainya ,kekeke ~ :)

aku tidak tertarik dengan anggota SHINee yang lain,tapi itu tidak bertahan lama

karena SHINee tidak akan menjadi SHINee tanpa kehadiran mereka ber 5

tanpa aku sadari...sudah berulang kali aku membeli majalah mengenai mereka

hanya mengetahui 1 lagu saja,tentu membuatku penasaran dengan lagu mereka yang lain.

judul lagu yang kudapatkan dari majalah adalah REPLAY

Lagu REPLAY , ternyata adalah lagu pertama mereka debut.
lagunya sangat indah ,aku sangat menyukainya . dan aku berpikir bahwa mereka benar-benar 5 orang pria yang berbakat

aku bersyukur telah mengenal mereka,dan Tuhan menciptakan mereka ber 5,mereka memberi contoh yang sangat baik,mereka sudah sangat terkenal,dan tetap mengenal raa syukur.

yang kusukai tiap karya yang dibawakan oleh SHINee adalah,arasemen yang "mengena" ,liriknya yang dalam,dancenya yang keren,vocal mereka yang bagus,dan punya keunikan masing-masing

mereka adalah 5 cowok sempurna dan berbakat

mengenal mereka,mengajarkan banyak hal padaku,dan merupakan hadiah terbesar untukku

mengenal mereka membuat hari-hariku menjadi menyenangkan

mengenal mereka membuatku merasakan cinta setiap harinya

mengenal mereka membuatku sangat terhibur

kalian sangat menyayangi kami,kami juga sangat menyayangi kalian :)

mengenal mereka,membuatku selalu bersemangat

mereka mengajarkanku arti kerja keras dan arti perjuangan
dan mengajarkanku untuk melakukan semuanya dengan menggunakan hati dan tidak mudah menyerah.

mereka mengajarkanku bagaimana caranya menghargai dan menggunakan waktu dengan sebik-baiknya

mereka mengajarkanku bagaimana caranya untuk menyayangi orangtua dan membahagiakan mereka

mereka ber 5 sangat spesia di hatku

by : @naraahkey

Harapan untuk saat ini

harapan untuk saat ini :
Semoga sukses UAS 4-12 JUNI 2012 dan naik kelas, Amin
Semoga menang lomba menggambar dan mengarang
Seomga ga galau masuk IPA/IPS
yeah ~ KEEP FIGHTY !!!

Hi ^^ -Fact's about me-

-Bukan orang yang gila belajar , tetatapi gila pengalaman .
-ingin selalu lebih baik dari sebelumnya
-kalau sedang gugup , tempo bicara bisa jadi sangat cepat ._.v
-pendiam (katanya) tapi sekalinya bertingkah pasti dinilai over/freak , kekeke ~
-bukan seseorang yang baik dalam memulai pembicaraan,tapi aku orang yang baik dalam hal mendengarkan
-merasa kalau tidak banyak bicara itu lebih baik
-mendadak menjadi FF maker ^^v
-hanya punya 2 bias di 1 hati :p -Taemin dan Baekhyun-
-sepenuhnya rasa perduli untuk keluarga dan sahabat serta teman :)
-tergila-gila pada K-pop terutama SHINee -sejak tahun 2010-IM SHAWOL !!!
-selalu bersama SHINee, kekeke~
-ingin menjadi : seniman,psikolog,bisnis woman , AMIN ~
-banyak yang ingin aku lakukan pada saat ini, tapi semuanya butuh uang ._.
-suka menilai diri sendiri maupun orang lain
-friendly , hahaha :D
-bukan tipe orang yang mudah menyerah, hohoho
- yang ditakuti : waktu (Tao...tolong aku)
-susah menyampaikan apa yang saya maksud, tergolong orang pemalu ._. jadi kesannya cuek , haha :)
udah sekian dulu nih ^^ ga niat narsis sih :) cuma sebagai perkenalan aja , oke , thanks for visit my blog :D enjoy your day !